Mi-ho menelpon Dae-woong untuk mengatakan kalau dia harus pergi dari sisi Dae-woong. Tatapan wajah Dae-woong terlihat marah dengan air matanya…
Dae-woong: Jangan kembali! Apa kau melakukan ini karena aku tidak berkata aku merindukanmu? Terakhir kali kau pergi tanpa berkata apa2, dan sekarang kau tidak akan melakukan apa2 tapi menelpon lalu menghilang? Kau… lanjutkan saja dan coba menghilang seperti ini. Dimana kau? Apa kau mengikutiku sepanjang perjalananku ke rumah sakit untuk check up? Dan bagaimana orang seperti itu akan menghilang dari sisiku? Jangan bergerak sejengkal pun dan tunggu disana. Aku akan menemukanmu!
Mi-ho khawatir kalau dia harus menghilang dan mengatakan pada dirinya untuk tidak menangis kalau tidak, cuaca akan berubah hujan. Mi-ho berkata kalau dia bisa kembali pada Dae-woong ketika dia bisa berdiri dihadapan Dae-woong dengan bangga sebagai manusia. Dia mulai berjalan pergi tapi kemudian, tentu saja dia tidak ingin pergi. Berikutnya, Byung-soo dan Sun-nyeo muncul dan bertanya kenapa Mi-ho disini sendirian. Mi-ho bersiap-siap untuk pergi tapi mereka berkeras agar Mi-ho ikut untuk makan daging sapi.
Mi-ho dengan segera mengunyah daging sapi di mulutnya sambil bergumam kalau dia harus menghilang. Dae-woong sampai di rumah sakit dan menelpon Mi-ho. Mi-ho menjawab dan dia tidak akan memberitahu Dae-woong dimana dia berada, kecuali kalau dia sedang makan dan Dae-woong mendengar suara Byung-soo lewat telponnya. Mi-ho dengan cepat makan daging yang terakhir dan mengucapkan selamat tinggal. Dia berkeliaran di jalan dan bertanya-tanya kemana dia harus menghilang. Dia sedang bertengkar dengan Guru Dong-joo jadi tidak mungkin kesana.
Kemudian, kakek dan Min-sook menepi di samping Mi-ho dan kakek meminta maaf karena sudah salah mengerti lalu meminta Mi-ho untuk masuk ke dalam mobil. Mereka membawa Mi-ho pulang dan memberikannya daging sapi (lagi) yang Mi-ho makan dengan cepat. Kakek memanjakan Mi-ho dan memberikan daging sapi lagi. Dia meminta Min-sook untuk membungkuskan daging sapi jadi bisa dibawa pulang oleh Mi-ho dan dibagi bersama Dae-woong. Mi-ho tidak menjawab telpon Dae-woong dan tidak bisa berkata tidak pada kakek atau daging sapinya, jadi dia terjebak.
Sedangkan, Dae-woong mengetahui dari Byung-soo dan Sun-nyeo kalau Hye-in hari ini melakukan sesuatu yang aneh di rumah sakit dan Mi-ho bersikap begitu pasti karena sesuatu yang dikatakan Hye-in padanya. Mi-ho meninggalkan rumah kakek dengan banyak makanan. Dia mengatakan pada dirinya sendiri kalau dia hanya akan mampir ke rumah untuk meninggalkan semua ini untuk Dae-woong lalu dia akan menghilang. Dalam perjalanan pulangnya, Mi-ho dihentikan oleh ajumma toko sup ayam, yang khawatir karena Mi-ho terlihat sedih.
Dae-woong melakukan hal yang sangat mengagumkan – dia langsung menemui Hye-in untuk menanyakan apa yang dia katakan pada Mi-ho. Hye-in mengatakan semuanya dan berkata kalau dia meminta Mi-ho untuk menghilang lalu mendesah dengan lega. Dia berpikir kalau dia sudah menyelamatkan Dae-woong dari monster yang menjijikkan. Dae-woong lalu berkata, “Mi-ho tidak menjijikkan atau monster. Dan Mi-ho, kecuali seseorang memaksanya, tidak akan pernah pergi dari sisiku. Aku tidak punya keinginan untuk membiarkannya meninggalkanku, jadi jangan bebani dirimu dengannya, atau siapa dia!” Hye-in menyebut Dae-woong gila dan Dae-woong mengaku kalau dia memang gila dan meminta Hye-in untuk menjauhi mereka.
Di rumah, Mi-ho memeluk boneka paha ayamnya dan merengus kalau dia sudah kehabisan alasan sekarang. Tapi dia tidak ingin pergi. Mi-ho menangis seperti gadis kecil, “Woong, aku tidak ingin pergi!” dan air mata Mi-ho pun jatuh. Cuaca mulai berubah hujan ketika Dae-woong bicara dengan Hye-in. Dae-woong berbalik dan melihat kalau di luar sedang hujan dan jantungnya Dae-woong rasanya copot. Dae-woong berlari keluar dan menelpon Mi-ho yang akhirnya menjawab telponnya. Dae-woong meminta Mi-ho untuk berhenti menangis tapi Mi-ho tidak bisa menghentikan air matanya. Dae-woong berkata, “Aku tidak ingin kehujanan. Kau harus berhenti menangis… jadi aku bisa mencarimu.”
Dae-woong sadar kalau hanya ada satu cara menghentikan tangis Mi-ho jadi Dae-woong berkata, “Aku merindukanmu.” Mi-ho langsung berhenti menangis dan terkejut. Dae-woong melanjutkan, “Aku sangat merindukanmu. Jadi berhentilah menangis jadi aku bisa mencarimu sekarang.” Dae-woong menutup telponnya dan hujan pun berhenti. Dae-woong menengadah dan tersenyum pada langit lalu dia pun mulai berlari.
Dong-joo bertemu dengan orang yang sangat mencurigakan untuk mendapatkan surat2 baru buat Mi-ho. Dong-joo meminta pria itu untuk mempersiapkan sebuah rumah di Jepang dan mengatakan kalau Mi-ho akan tinggal disana selama beberapa bulan, dengan identitas barunya. Di rumah, Mi-ho duduk sendirian menunggu. Dia memutuskan kalau dia tidak bisa pergi sekarang ketika Dae-woong akhirnya mengaku kalau dia merindukannya. Dia menyadari kalau satu2nya hal yang harus dilakukan adalah ‘menangani wanita itu.’
Mi-ho menemukan Hye-in di tempat parkir dan menakuti Hye-in dengan menggerakkan kendaraan yang sedang parkir dengan tangan kosong. Hye-in mencoba kabur sebab berpikir kalau Mi-ho ada disini untuk mengancamnya. Tapi ternyata, Mi-ho ada disini untuk meminta istirahat. Mi-ho menceritakan segalanya pada Hye-in dan berkata kalau dia bisa saja menakuti Hye-in tapi Mi-ho ingin melakukan hal yang manusiawi. Hye-in melihat kesempatan lain untuk mengubah ini menjadi kesenangannya. Jadi Hye-in bertanya apakah Mi-ho akan melakukan apa saja yang dia minta.
Hye-in membawa Mi-ho ke Doo-hong dan memperkenalkan Mi-ho sebagai temannya. Hye-in merancang sedemikian rupa sehingga Mi-ho hanya akan dijadikan sebagai stuntwoman bagi pemeran utama dan hanya jika temannya Hye-in yang menjadi pemeran utama. Dae-woong muncul di studio dan berjalan diantara kedua gadis itu dan menarik pergelangan tangan Mi-ho lalu berdiri diantara Mi-ho dan Hye-in. Dae-woong ingin tahu apa yang Hye-in lakukan pada Mi-ho. Hye-in jadi marah dan berkata apa Dae-woong sudah mengalami keterbelakangan mental. Pada saat inilah, Dae-woong menurunkan tangannya untuk memegang tangan Mi-ho.
Dae-woong mengambil tangan Mi-ho dan mereka pun berjalan pergi tapi Hye-in punya ucapan terakhir. Dia berkata kalau dia sudah mengetahui kalau Mi-ho itu sebenarnya sangat berguna dank arena itulah dia akan memanfaatkannya, sama seperti Dae-woong. Hal ini menyengat Dae-woong dan Mi-ho lalu Hye-in berjalan pergi dengan penuh kemenangan. Dae-woong merasa sangat bersalah soal ini dan meminta maaf pada Mi-ho sebab sudah memanfaatkannya. Mi-ho berkata kalau itu tidak apa – dia benar2 mengancam untuk memakan Dae-woong sebagai balasan. Dae-woong berkata kalau dia sangat2 menyesal.
Dae-woong membantu Mi-ho mempersiapkan film itu dan dia mengatakan kalau Mi-ho harus memakai kabel meski Mi-ho tidak memerlukannya dan untuk berpura-pura lelah. Mi-ho berpura-pura menjadi gadis yang lemah. Mereka lalu membaca naskah – yang ceritanya tentu saja mencerminkan kisah mereka berdua – sebuah cerita tragis dimana seorang wanita memberikan hatinya pada seorang pria lalu menghilang. Dan pria ini harus bertahan tanpa sang wanita.
Mi-ho mendapatkan kisah dalam film itu dimana karakternya melakukan adegan tanpa busana. Dae-woong berkata kalau Mi-ho tidak melakukan adegan seperti itu! Heheh… Dae-woong berujar, “Kau hanya melakukan adegan laga! Jangan baca bagian itu!” Mi-ho ingin mendengar Dae-woong mengucapkan bagian naskahnya jadi Dae-woong mulai mengutip.
Dae-woong: Saat pertama kali, ketika pakaianku basah oleh air matamu, aku berkata pada diriku sendiri kalau aku akan menunggu sampai pakaianku mengering. Tapi kemudian, mendung mulai bertambah besar, langit menjadi gelap, dan hujan yang menghalangi langkahku turun. Hujan yang tidak bisa dihentikan, tidak bisa dihindari, membasahiku… Kemana aku pergi? Aku telah tersesat. (Dae-woong berhenti sebab kalimat itu mulai menjadi kalimatnya sendiri) Meski aku berusaha berlari jauh, aku tetap saja kembali. Aku ingin melindungimu dan memperlakukanmu dengan baik. Aku pasti sudah kehujanan dan menjadi gila.
Mi-ho bersandar di punggung Dae-woong sebab dia tersentuh mendengar kata2nya. Dae-woong menggeser Mi-ho dan bertanya apa yang dia lakukan. Mi-ho berkata kalau itu adalah reaksi karakternya dan ketika Dae-woong berkata kalau itu tidak ada di naskah, Mi-ho berkata kalau kata2 terakhir Dae-woong juga tidak ada dalam naskah. Dae-woong berkata kalau dia mengacaukan naskahnya lalu kabur ke kamarnya.
Mi-ho menemui Dong-joo yang khawatir sebab Hye-in sudah tahu identitas Mi-ho yang sebenarnya. Dong-joo memberikan semua surat2 pada Mi-ho untuk memulai hidupnya yang baru. Tapi Dong-joo memeringatkan kalau untuk mendapatkan indentias baru itu, Mi-ho harus pergi dari Dae-woong dan semua orang yang mengenalnya sebagai Mi-ho. Dia tidak menyukai ide ini. Di rumah, Mi-ho melihat semua dokumen baru-nya dan mengkhayalkan hidup sebagai Park Sun-joo: mengendarai mobil, lulusan universitas, dan punya banyak uang. Tapi Mi-ho mematikan khayalannya sendiri dan mengatakan kalau tidak ada yang berarti bila Dae-woong tidak ada di sisinya.
Latihan untuk film itu dimulai. Tapi Sutradara Ban mengkhawatirkan kehidupan asmaranya yang memburuk dari hari ke hari sebab Min-sook menolak telponnya setelah kejadian kopi-dvd itu. Dia akhirnya mendapatkan cara terakhir. Doo-hong mengundang Min-sook ke acara dimana dia menerima penghargaan dan sebagai persiapan, dia menghentikan semua perlengkapan A Better Tomorrow-nya dan secara dramatis, dia mengucapkan selamat tinggal pada Chow Yun Fat.
Hye-in melihat Dae-woong bersama Mi-ho dan langsung terbakar cemburu. Jadi dia mengatakan pada Mi-ho untuk tidak datang ke acara penghargaan itu. Stuntman yang lain mulai memperhatikan Mi-ho dan mencoba membelikannya minum untuk bisa dirayu. Dae-woong menghentikan itu semua dengan kaleng soda dan cincinnya.
Mi-ho bertanya apakah Dae-woong mengkhawatirkannya ketika dia dekat2 dengan orang lain. Dae-woong mulai berkata kalau ini karena Mi-ho sangat can- tapi dia menghentikan dirinya sebelum selesai mengatakan ‘cantik.’ Mi-ho mengatakan kalau Dae-woong pergi duluan saja ke pesta penghargaan itu dan nanti dia akan menyusul kesana. Ketika menerima penghargaannya, Doo-hong memanggil Min-sook dengan gulungan kepalanya yang aneh dan berkata kalau dia berharap seseorang akan tahu perasaannya yang sebenarnya. Min-sook terdiam dan mulai menangis sedangkan kakek mulai tertawa.
Mi-ho duduk sendiri di rumah dan kecewa karena dia tidak bisa pergi ke pesta itu tapi akhirnya dia pergi bersama Dong-joo. Mi-ho sedih karena melewatkan pesta itu dan menolak tawaran Dong-joo untuk menjadi Park Sun-joo ketika Mi-ho sudah menjadi manusia. Dong-joo berkata ini karena Mi-ho belum hidup sebagai Sun-joo jadi Dong-joo mengajak Mi-ho berbelanja baju dimana Mi-ho mengambil baju coklat sebab itu warna favoritnya – sapi. Dong-joo kemudian mengajak Mi-ho ke pesta alumni yang hanya Mi-ho bisa lakukan sebagai Sun-joo.
Sedangkan, Dae-woong bertanya-tanya apa yang membuat Mi-ho begitu lama. Sun-nyeo mabuk dan mengatakan pada Dae-woong kalau dia sudah berhenti menyukai Dae-woong tapi dia ingin mengucapkan selamat tinggal dengan sebuah ciuman.
Sun-nyeo menarik wajah Dae-woong dan mendekat tapi Dae-woong punya cukup waktu untuk mengambil cumi2 untuk diletakkan di depan mulut Sun-nyeo. Dae-woong berteriak ke Byung-soo untuk menjauhkan Sun-nyeo darinya dan bahwa Sun-nyeo sangat ingin kenyamanan. Byung-soo berpikir kalau Dae-woong berlebihan tapi Dae-woong mengatakan kalau bukan Byung-soo yang dia khawatirkan tapi Mi-ho – sesuatu yang buruk akan terjadi pada Mi-ho! Hye-in mendengarkan semua ini dan sadar kalau hubungan antara kontak fisik dengan wanita lain dan manik2 Mi-ho.
Dong-joo membelikan Mi-ho dompet yang cocok dengan baju Mi-ho dan meski begitu, dia tidak mau menyerahkan tas yang diberikan Dae-woong padanya sebab tas itu menyimpan hal yang berharga buatnya. Dong-joo berkata kalau tas ini menyempurnakan penampilan lalu menyerahkan Mi-ho sebuah dompet dengan ID sebagai Park Sun-joo. Mi-ho pun masuk ke pesta itu dengan nama tersebut.
Hye-in mendatangi Dae-woong dan bertanya apakah Dae-woong masih marah padanya. Hye-in berujar, “Aku sangat khawatir padamu. Aku sungguh2.” Dae-woong menjawab, “Aku khawatir pada Mi-ho. Aku bersungguh-sungguh!” Dae-woong pergi mencari Mi-ho dan meninggalkan Hye-in yang jengkel.
Mi-ho keluar dari pesta itu dan berkata kalau semua orang memperlakukannya seperti Park Sun-joo yang membuatnya tidak nyaman. Mi-ho berkata pada Dong-joo kalau ketika dia bersama Dae-woong, yang tahu siapa dia, rasanya nyaman tapi ketika dia mencoba menjadi orang lain rasanya seperti kebohongan. Dong-joo memberikan passport pada Mi-ho dan berkata kalau Mi-ho bisa pergi kemana saja dengan ini. Dia meminta Mi-ho untuk pergi setelah hari ke-100 dan dia akan membantu Mi-ho.
Sutradara Ban bertanya-tanya apakah Min-sook melihatnya di TV ketika Min-sook berjalan ke kantor Doo-hong dengan dandanan seperti Chow Yun-fat wanita. Min-sook berkata kalau dia menyukai semua tentang Doo-hong dan Doo-hong tidak perlu menyerah seperti itu. Mereka berpelukan dan menjatuhkan semua penghargaan Doo-hong.
Dae-woong pulang ke rumah dan bertanya dimana Mi-ho soalnya dia sudah mencari ke toko ayam dan Mi-ho juga tidak menjawab telponnya. Dia bangkit untuk mencari Mi-ho tapi kemudian Mi-ho masuk masih dengan dandanan pesta. Dae-woong menghentikan langkahnya terkejut melihat Mi-ho dan bertanya kemana Mi-ho pergi dengan dandanan seperti itu. Mi-ho sadar kalau dia meninggalkan barang2nya pada Dong-joo, yang mengatakan pada Mi-ho kalau dia akan mengembalikannya lain kali. Dong-joo bergumam pada diri sendiri kalau Mi-ho harus melupakan satu hal secara bersamaan seperti sekarang.
Dae-woong menjad marah karena Mi-ho berdandan seperti ini dan pergi ke pesta dengan Dong-joo dan bertanya seberapa dekat sebenarnya mereka. Mi-ho bertanya pada Dae-woong apa yang Dae-woong katakan pada teman2nya dan keluarganya tentang Mi-ho. Dae-woong belum mengatakan apa2 tapi berencana untuk mengarang sebuah cerita dalam waktu dekat. Mi-ho meminta maaf karena Dae-woong harus berbohong karenanya.
Dae-woong memandang naik turun Mi-ho dan masih kesal tentang Dong-joo kemudian menyadari sebuah solusi. Dae-woong berkata kalau sama seperti dirinya yang membagi ki dengan wanita lain dan menyakiti manik2 serigala Mi-ho, dia bisa merasakan hal yang sama bila Mi-ho dengan pria lain! Hah! Bilang aja kalau sakit hati!
Mi-ho berpikir kalau itu tidak benar tapi Dae-woong berkeras kalau dia merasakan seperti itu. Dae-woong berkata kalau Mi-ho bersama Dong-joo, dia bisa merasakan sesuatu membuat dadanya sakit. Mi-ho percaya pada hal itu dan bertanya-tanya apakah dia sudah terlalu dekat dengan Dong-joo. Dae-woong berkata, “Kalian dekat?! Karena itulah aku merasa seperti ini! Setidaknya 5 meter… tidak, tidak, 10 meter dari sekarang!”
Mi-ho meletakkan tangannya di dada Dae-woong dan bertanya-tanya kenapa manik2 serigalanya bertingkah seperti itu dan Dae-woong sangat menyukainya. Dae-woong mengarahkan Mi-ho, “Tidak… tidak… aku rasa… di sebelah sini.” Malam itu, Mi-ho melihat dokumennya dan merenungkan keputusan besar ke depan. Di rumahnya, Dong-joo memandangi hp Mi-ho yang penuh dengan telpon dari Dae-woong. Dia bergumam akan menjadi sulit untuk melupakan seperti ini. Keesokan harinya, dia berangkat untuk mengembalikan tas Mi-ho.
Ini adalah hari pertama syuting dan Dae-woong sendiri tidak mendapatkan jatah syuting hari ini tapi dia disini untuk menjaga Mi-ho. Di kamar ganti, Hye-in meminta Mi-ho untuk melepaskan cincinnya dan ketika Mi-ho melakukannya, Hye-in berusaha memakai cincin itu. Mi-ho melihatnya dan memintanya kembali. Dia mengatakan kalau cincin itu awalnya untuk Hye-in yang mana hal ini membuat Hye-in semakin marah. Hye-in mengancam untuk menyakiti Dae-woong dan manik2 serigala Mi-ho untuk menyakiti Mi-ho.
Mi-ho mempercayakan cincinnya pada Dae-woong dan dia pun memanjat tangga untuk mempersiapkan adegan pertamanya. Dae-woong membawakan sodah untuk Mi-ho dan ketika dia mencari Mi-ho, dia melihat Hye-in dari belakang dengan kostum yang sama. Dia berpikir kalau itu pasti Mi-ho. Dae-woong menuju kesana dan saat itulah Hye-in berputar dan mencium Dae-woong!
Hye-in mencium Dae-woong dan Dae-woong mendorong Hye-in menjauh dan berteriak, “Apa yang kau lakukan?!” tapi ini sudah terlambat. Mi-ho merasakan pedih dari manik2nya lalu pingsan… dia jatuh dari tangga.
Dae-woong: Jangan kembali! Apa kau melakukan ini karena aku tidak berkata aku merindukanmu? Terakhir kali kau pergi tanpa berkata apa2, dan sekarang kau tidak akan melakukan apa2 tapi menelpon lalu menghilang? Kau… lanjutkan saja dan coba menghilang seperti ini. Dimana kau? Apa kau mengikutiku sepanjang perjalananku ke rumah sakit untuk check up? Dan bagaimana orang seperti itu akan menghilang dari sisiku? Jangan bergerak sejengkal pun dan tunggu disana. Aku akan menemukanmu!
Mi-ho khawatir kalau dia harus menghilang dan mengatakan pada dirinya untuk tidak menangis kalau tidak, cuaca akan berubah hujan. Mi-ho berkata kalau dia bisa kembali pada Dae-woong ketika dia bisa berdiri dihadapan Dae-woong dengan bangga sebagai manusia. Dia mulai berjalan pergi tapi kemudian, tentu saja dia tidak ingin pergi. Berikutnya, Byung-soo dan Sun-nyeo muncul dan bertanya kenapa Mi-ho disini sendirian. Mi-ho bersiap-siap untuk pergi tapi mereka berkeras agar Mi-ho ikut untuk makan daging sapi.
Mi-ho dengan segera mengunyah daging sapi di mulutnya sambil bergumam kalau dia harus menghilang. Dae-woong sampai di rumah sakit dan menelpon Mi-ho. Mi-ho menjawab dan dia tidak akan memberitahu Dae-woong dimana dia berada, kecuali kalau dia sedang makan dan Dae-woong mendengar suara Byung-soo lewat telponnya. Mi-ho dengan cepat makan daging yang terakhir dan mengucapkan selamat tinggal. Dia berkeliaran di jalan dan bertanya-tanya kemana dia harus menghilang. Dia sedang bertengkar dengan Guru Dong-joo jadi tidak mungkin kesana.
Kemudian, kakek dan Min-sook menepi di samping Mi-ho dan kakek meminta maaf karena sudah salah mengerti lalu meminta Mi-ho untuk masuk ke dalam mobil. Mereka membawa Mi-ho pulang dan memberikannya daging sapi (lagi) yang Mi-ho makan dengan cepat. Kakek memanjakan Mi-ho dan memberikan daging sapi lagi. Dia meminta Min-sook untuk membungkuskan daging sapi jadi bisa dibawa pulang oleh Mi-ho dan dibagi bersama Dae-woong. Mi-ho tidak menjawab telpon Dae-woong dan tidak bisa berkata tidak pada kakek atau daging sapinya, jadi dia terjebak.
Sedangkan, Dae-woong mengetahui dari Byung-soo dan Sun-nyeo kalau Hye-in hari ini melakukan sesuatu yang aneh di rumah sakit dan Mi-ho bersikap begitu pasti karena sesuatu yang dikatakan Hye-in padanya. Mi-ho meninggalkan rumah kakek dengan banyak makanan. Dia mengatakan pada dirinya sendiri kalau dia hanya akan mampir ke rumah untuk meninggalkan semua ini untuk Dae-woong lalu dia akan menghilang. Dalam perjalanan pulangnya, Mi-ho dihentikan oleh ajumma toko sup ayam, yang khawatir karena Mi-ho terlihat sedih.
Dae-woong melakukan hal yang sangat mengagumkan – dia langsung menemui Hye-in untuk menanyakan apa yang dia katakan pada Mi-ho. Hye-in mengatakan semuanya dan berkata kalau dia meminta Mi-ho untuk menghilang lalu mendesah dengan lega. Dia berpikir kalau dia sudah menyelamatkan Dae-woong dari monster yang menjijikkan. Dae-woong lalu berkata, “Mi-ho tidak menjijikkan atau monster. Dan Mi-ho, kecuali seseorang memaksanya, tidak akan pernah pergi dari sisiku. Aku tidak punya keinginan untuk membiarkannya meninggalkanku, jadi jangan bebani dirimu dengannya, atau siapa dia!” Hye-in menyebut Dae-woong gila dan Dae-woong mengaku kalau dia memang gila dan meminta Hye-in untuk menjauhi mereka.
Di rumah, Mi-ho memeluk boneka paha ayamnya dan merengus kalau dia sudah kehabisan alasan sekarang. Tapi dia tidak ingin pergi. Mi-ho menangis seperti gadis kecil, “Woong, aku tidak ingin pergi!” dan air mata Mi-ho pun jatuh. Cuaca mulai berubah hujan ketika Dae-woong bicara dengan Hye-in. Dae-woong berbalik dan melihat kalau di luar sedang hujan dan jantungnya Dae-woong rasanya copot. Dae-woong berlari keluar dan menelpon Mi-ho yang akhirnya menjawab telponnya. Dae-woong meminta Mi-ho untuk berhenti menangis tapi Mi-ho tidak bisa menghentikan air matanya. Dae-woong berkata, “Aku tidak ingin kehujanan. Kau harus berhenti menangis… jadi aku bisa mencarimu.”
Dae-woong sadar kalau hanya ada satu cara menghentikan tangis Mi-ho jadi Dae-woong berkata, “Aku merindukanmu.” Mi-ho langsung berhenti menangis dan terkejut. Dae-woong melanjutkan, “Aku sangat merindukanmu. Jadi berhentilah menangis jadi aku bisa mencarimu sekarang.” Dae-woong menutup telponnya dan hujan pun berhenti. Dae-woong menengadah dan tersenyum pada langit lalu dia pun mulai berlari.
Dong-joo bertemu dengan orang yang sangat mencurigakan untuk mendapatkan surat2 baru buat Mi-ho. Dong-joo meminta pria itu untuk mempersiapkan sebuah rumah di Jepang dan mengatakan kalau Mi-ho akan tinggal disana selama beberapa bulan, dengan identitas barunya. Di rumah, Mi-ho duduk sendirian menunggu. Dia memutuskan kalau dia tidak bisa pergi sekarang ketika Dae-woong akhirnya mengaku kalau dia merindukannya. Dia menyadari kalau satu2nya hal yang harus dilakukan adalah ‘menangani wanita itu.’
Mi-ho menemukan Hye-in di tempat parkir dan menakuti Hye-in dengan menggerakkan kendaraan yang sedang parkir dengan tangan kosong. Hye-in mencoba kabur sebab berpikir kalau Mi-ho ada disini untuk mengancamnya. Tapi ternyata, Mi-ho ada disini untuk meminta istirahat. Mi-ho menceritakan segalanya pada Hye-in dan berkata kalau dia bisa saja menakuti Hye-in tapi Mi-ho ingin melakukan hal yang manusiawi. Hye-in melihat kesempatan lain untuk mengubah ini menjadi kesenangannya. Jadi Hye-in bertanya apakah Mi-ho akan melakukan apa saja yang dia minta.
Hye-in membawa Mi-ho ke Doo-hong dan memperkenalkan Mi-ho sebagai temannya. Hye-in merancang sedemikian rupa sehingga Mi-ho hanya akan dijadikan sebagai stuntwoman bagi pemeran utama dan hanya jika temannya Hye-in yang menjadi pemeran utama. Dae-woong muncul di studio dan berjalan diantara kedua gadis itu dan menarik pergelangan tangan Mi-ho lalu berdiri diantara Mi-ho dan Hye-in. Dae-woong ingin tahu apa yang Hye-in lakukan pada Mi-ho. Hye-in jadi marah dan berkata apa Dae-woong sudah mengalami keterbelakangan mental. Pada saat inilah, Dae-woong menurunkan tangannya untuk memegang tangan Mi-ho.
Dae-woong mengambil tangan Mi-ho dan mereka pun berjalan pergi tapi Hye-in punya ucapan terakhir. Dia berkata kalau dia sudah mengetahui kalau Mi-ho itu sebenarnya sangat berguna dank arena itulah dia akan memanfaatkannya, sama seperti Dae-woong. Hal ini menyengat Dae-woong dan Mi-ho lalu Hye-in berjalan pergi dengan penuh kemenangan. Dae-woong merasa sangat bersalah soal ini dan meminta maaf pada Mi-ho sebab sudah memanfaatkannya. Mi-ho berkata kalau itu tidak apa – dia benar2 mengancam untuk memakan Dae-woong sebagai balasan. Dae-woong berkata kalau dia sangat2 menyesal.
Dae-woong membantu Mi-ho mempersiapkan film itu dan dia mengatakan kalau Mi-ho harus memakai kabel meski Mi-ho tidak memerlukannya dan untuk berpura-pura lelah. Mi-ho berpura-pura menjadi gadis yang lemah. Mereka lalu membaca naskah – yang ceritanya tentu saja mencerminkan kisah mereka berdua – sebuah cerita tragis dimana seorang wanita memberikan hatinya pada seorang pria lalu menghilang. Dan pria ini harus bertahan tanpa sang wanita.
Mi-ho mendapatkan kisah dalam film itu dimana karakternya melakukan adegan tanpa busana. Dae-woong berkata kalau Mi-ho tidak melakukan adegan seperti itu! Heheh… Dae-woong berujar, “Kau hanya melakukan adegan laga! Jangan baca bagian itu!” Mi-ho ingin mendengar Dae-woong mengucapkan bagian naskahnya jadi Dae-woong mulai mengutip.
Dae-woong: Saat pertama kali, ketika pakaianku basah oleh air matamu, aku berkata pada diriku sendiri kalau aku akan menunggu sampai pakaianku mengering. Tapi kemudian, mendung mulai bertambah besar, langit menjadi gelap, dan hujan yang menghalangi langkahku turun. Hujan yang tidak bisa dihentikan, tidak bisa dihindari, membasahiku… Kemana aku pergi? Aku telah tersesat. (Dae-woong berhenti sebab kalimat itu mulai menjadi kalimatnya sendiri) Meski aku berusaha berlari jauh, aku tetap saja kembali. Aku ingin melindungimu dan memperlakukanmu dengan baik. Aku pasti sudah kehujanan dan menjadi gila.
Mi-ho bersandar di punggung Dae-woong sebab dia tersentuh mendengar kata2nya. Dae-woong menggeser Mi-ho dan bertanya apa yang dia lakukan. Mi-ho berkata kalau itu adalah reaksi karakternya dan ketika Dae-woong berkata kalau itu tidak ada di naskah, Mi-ho berkata kalau kata2 terakhir Dae-woong juga tidak ada dalam naskah. Dae-woong berkata kalau dia mengacaukan naskahnya lalu kabur ke kamarnya.
Mi-ho menemui Dong-joo yang khawatir sebab Hye-in sudah tahu identitas Mi-ho yang sebenarnya. Dong-joo memberikan semua surat2 pada Mi-ho untuk memulai hidupnya yang baru. Tapi Dong-joo memeringatkan kalau untuk mendapatkan indentias baru itu, Mi-ho harus pergi dari Dae-woong dan semua orang yang mengenalnya sebagai Mi-ho. Dia tidak menyukai ide ini. Di rumah, Mi-ho melihat semua dokumen baru-nya dan mengkhayalkan hidup sebagai Park Sun-joo: mengendarai mobil, lulusan universitas, dan punya banyak uang. Tapi Mi-ho mematikan khayalannya sendiri dan mengatakan kalau tidak ada yang berarti bila Dae-woong tidak ada di sisinya.
Latihan untuk film itu dimulai. Tapi Sutradara Ban mengkhawatirkan kehidupan asmaranya yang memburuk dari hari ke hari sebab Min-sook menolak telponnya setelah kejadian kopi-dvd itu. Dia akhirnya mendapatkan cara terakhir. Doo-hong mengundang Min-sook ke acara dimana dia menerima penghargaan dan sebagai persiapan, dia menghentikan semua perlengkapan A Better Tomorrow-nya dan secara dramatis, dia mengucapkan selamat tinggal pada Chow Yun Fat.
Hye-in melihat Dae-woong bersama Mi-ho dan langsung terbakar cemburu. Jadi dia mengatakan pada Mi-ho untuk tidak datang ke acara penghargaan itu. Stuntman yang lain mulai memperhatikan Mi-ho dan mencoba membelikannya minum untuk bisa dirayu. Dae-woong menghentikan itu semua dengan kaleng soda dan cincinnya.
Mi-ho bertanya apakah Dae-woong mengkhawatirkannya ketika dia dekat2 dengan orang lain. Dae-woong mulai berkata kalau ini karena Mi-ho sangat can- tapi dia menghentikan dirinya sebelum selesai mengatakan ‘cantik.’ Mi-ho mengatakan kalau Dae-woong pergi duluan saja ke pesta penghargaan itu dan nanti dia akan menyusul kesana. Ketika menerima penghargaannya, Doo-hong memanggil Min-sook dengan gulungan kepalanya yang aneh dan berkata kalau dia berharap seseorang akan tahu perasaannya yang sebenarnya. Min-sook terdiam dan mulai menangis sedangkan kakek mulai tertawa.
Mi-ho duduk sendiri di rumah dan kecewa karena dia tidak bisa pergi ke pesta itu tapi akhirnya dia pergi bersama Dong-joo. Mi-ho sedih karena melewatkan pesta itu dan menolak tawaran Dong-joo untuk menjadi Park Sun-joo ketika Mi-ho sudah menjadi manusia. Dong-joo berkata ini karena Mi-ho belum hidup sebagai Sun-joo jadi Dong-joo mengajak Mi-ho berbelanja baju dimana Mi-ho mengambil baju coklat sebab itu warna favoritnya – sapi. Dong-joo kemudian mengajak Mi-ho ke pesta alumni yang hanya Mi-ho bisa lakukan sebagai Sun-joo.
Sedangkan, Dae-woong bertanya-tanya apa yang membuat Mi-ho begitu lama. Sun-nyeo mabuk dan mengatakan pada Dae-woong kalau dia sudah berhenti menyukai Dae-woong tapi dia ingin mengucapkan selamat tinggal dengan sebuah ciuman.
Sun-nyeo menarik wajah Dae-woong dan mendekat tapi Dae-woong punya cukup waktu untuk mengambil cumi2 untuk diletakkan di depan mulut Sun-nyeo. Dae-woong berteriak ke Byung-soo untuk menjauhkan Sun-nyeo darinya dan bahwa Sun-nyeo sangat ingin kenyamanan. Byung-soo berpikir kalau Dae-woong berlebihan tapi Dae-woong mengatakan kalau bukan Byung-soo yang dia khawatirkan tapi Mi-ho – sesuatu yang buruk akan terjadi pada Mi-ho! Hye-in mendengarkan semua ini dan sadar kalau hubungan antara kontak fisik dengan wanita lain dan manik2 Mi-ho.
Dong-joo membelikan Mi-ho dompet yang cocok dengan baju Mi-ho dan meski begitu, dia tidak mau menyerahkan tas yang diberikan Dae-woong padanya sebab tas itu menyimpan hal yang berharga buatnya. Dong-joo berkata kalau tas ini menyempurnakan penampilan lalu menyerahkan Mi-ho sebuah dompet dengan ID sebagai Park Sun-joo. Mi-ho pun masuk ke pesta itu dengan nama tersebut.
Hye-in mendatangi Dae-woong dan bertanya apakah Dae-woong masih marah padanya. Hye-in berujar, “Aku sangat khawatir padamu. Aku sungguh2.” Dae-woong menjawab, “Aku khawatir pada Mi-ho. Aku bersungguh-sungguh!” Dae-woong pergi mencari Mi-ho dan meninggalkan Hye-in yang jengkel.
Mi-ho keluar dari pesta itu dan berkata kalau semua orang memperlakukannya seperti Park Sun-joo yang membuatnya tidak nyaman. Mi-ho berkata pada Dong-joo kalau ketika dia bersama Dae-woong, yang tahu siapa dia, rasanya nyaman tapi ketika dia mencoba menjadi orang lain rasanya seperti kebohongan. Dong-joo memberikan passport pada Mi-ho dan berkata kalau Mi-ho bisa pergi kemana saja dengan ini. Dia meminta Mi-ho untuk pergi setelah hari ke-100 dan dia akan membantu Mi-ho.
Sutradara Ban bertanya-tanya apakah Min-sook melihatnya di TV ketika Min-sook berjalan ke kantor Doo-hong dengan dandanan seperti Chow Yun-fat wanita. Min-sook berkata kalau dia menyukai semua tentang Doo-hong dan Doo-hong tidak perlu menyerah seperti itu. Mereka berpelukan dan menjatuhkan semua penghargaan Doo-hong.
Dae-woong pulang ke rumah dan bertanya dimana Mi-ho soalnya dia sudah mencari ke toko ayam dan Mi-ho juga tidak menjawab telponnya. Dia bangkit untuk mencari Mi-ho tapi kemudian Mi-ho masuk masih dengan dandanan pesta. Dae-woong menghentikan langkahnya terkejut melihat Mi-ho dan bertanya kemana Mi-ho pergi dengan dandanan seperti itu. Mi-ho sadar kalau dia meninggalkan barang2nya pada Dong-joo, yang mengatakan pada Mi-ho kalau dia akan mengembalikannya lain kali. Dong-joo bergumam pada diri sendiri kalau Mi-ho harus melupakan satu hal secara bersamaan seperti sekarang.
Dae-woong menjad marah karena Mi-ho berdandan seperti ini dan pergi ke pesta dengan Dong-joo dan bertanya seberapa dekat sebenarnya mereka. Mi-ho bertanya pada Dae-woong apa yang Dae-woong katakan pada teman2nya dan keluarganya tentang Mi-ho. Dae-woong belum mengatakan apa2 tapi berencana untuk mengarang sebuah cerita dalam waktu dekat. Mi-ho meminta maaf karena Dae-woong harus berbohong karenanya.
Dae-woong memandang naik turun Mi-ho dan masih kesal tentang Dong-joo kemudian menyadari sebuah solusi. Dae-woong berkata kalau sama seperti dirinya yang membagi ki dengan wanita lain dan menyakiti manik2 serigala Mi-ho, dia bisa merasakan hal yang sama bila Mi-ho dengan pria lain! Hah! Bilang aja kalau sakit hati!
Mi-ho berpikir kalau itu tidak benar tapi Dae-woong berkeras kalau dia merasakan seperti itu. Dae-woong berkata kalau Mi-ho bersama Dong-joo, dia bisa merasakan sesuatu membuat dadanya sakit. Mi-ho percaya pada hal itu dan bertanya-tanya apakah dia sudah terlalu dekat dengan Dong-joo. Dae-woong berkata, “Kalian dekat?! Karena itulah aku merasa seperti ini! Setidaknya 5 meter… tidak, tidak, 10 meter dari sekarang!”
Mi-ho meletakkan tangannya di dada Dae-woong dan bertanya-tanya kenapa manik2 serigalanya bertingkah seperti itu dan Dae-woong sangat menyukainya. Dae-woong mengarahkan Mi-ho, “Tidak… tidak… aku rasa… di sebelah sini.” Malam itu, Mi-ho melihat dokumennya dan merenungkan keputusan besar ke depan. Di rumahnya, Dong-joo memandangi hp Mi-ho yang penuh dengan telpon dari Dae-woong. Dia bergumam akan menjadi sulit untuk melupakan seperti ini. Keesokan harinya, dia berangkat untuk mengembalikan tas Mi-ho.
Ini adalah hari pertama syuting dan Dae-woong sendiri tidak mendapatkan jatah syuting hari ini tapi dia disini untuk menjaga Mi-ho. Di kamar ganti, Hye-in meminta Mi-ho untuk melepaskan cincinnya dan ketika Mi-ho melakukannya, Hye-in berusaha memakai cincin itu. Mi-ho melihatnya dan memintanya kembali. Dia mengatakan kalau cincin itu awalnya untuk Hye-in yang mana hal ini membuat Hye-in semakin marah. Hye-in mengancam untuk menyakiti Dae-woong dan manik2 serigala Mi-ho untuk menyakiti Mi-ho.
Mi-ho mempercayakan cincinnya pada Dae-woong dan dia pun memanjat tangga untuk mempersiapkan adegan pertamanya. Dae-woong membawakan sodah untuk Mi-ho dan ketika dia mencari Mi-ho, dia melihat Hye-in dari belakang dengan kostum yang sama. Dia berpikir kalau itu pasti Mi-ho. Dae-woong menuju kesana dan saat itulah Hye-in berputar dan mencium Dae-woong!
Hye-in mencium Dae-woong dan Dae-woong mendorong Hye-in menjauh dan berteriak, “Apa yang kau lakukan?!” tapi ini sudah terlambat. Mi-ho merasakan pedih dari manik2nya lalu pingsan… dia jatuh dari tangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar