Mi-ho kagum melihat cincinnya dan mengumumkan kalau dia adalah pacar Dae-woong sekarang. Dae-woong sama sekali tidak bisa tersenyum dan menyerah saja. Mereka menubrukkan cincin mereka untuk mengesahkan perjanjian diantara mereka. Mi-ho melompat dan mengatakan kalau selalu ada sesuatu yang ingin dia lakukan ketika sudah punya pacar. Dan Mi-ho muncul dengan dandanan seperti seorang pengantin! Dae-woong menghentikan setengah hormat Mi-ho dan mengatakan sekarang Mi-ho sudah menjadikan Dae-woong pacarnya, apakah Mi-ho juga ingin menikah dengannya?
Dae-woong mulai berjalan pergi dan Mi-ho berkata, “Baiklah. Kalau begitu, apa kau mau berpasangan?” Dae-woong menghentkan langkahnya, menggoyangkan kepalanya seolah-olah dia mendengar ucapan yang salah. Dia memeriksa – tidak, Mi-ho serius. Dae-woong mulai tertawa gugup dan Mi-ho menganggapnya sebagai sikap sungguh2 untuk berpasangan dengannya. Dae-woong mengumumkan kalau ketimbang berpasangan dengan gumiho lebih baik dia membuang manik2 serigala itu. Mi-ho hanya tersenyum dan berkata, “Kau tidak bisa membuangnya begitu saja. Kau milikku sekarang!”
Dae-woong memutuskan untuk mengalahkan Mi-ho dalam permainannya sendiri. Jadi dia melakukan pendekatan pria tidak sadar. Dia menarik Mi-ho dan menempelkannya di tembok dan mulai mencondongkan badan ke Mi-ho. Dae-woong berkata, “Inikah yang kau inginkan?” Mi-ho terlihat malu dan mengatakan kalau dia hanya bercanda. Hanya saja, inilah bayangan Dae-woong pada apa yang gadis normal akan lakukan.
Yang sebenarnya terjadi adalah Dae-woong condong semakin dekat dan Mi-ho malah memeluknya yang membuat Dae-woong lari ketakutan dan meminta ampun. Di rumahnya, Dong-joo membalik jam mistis 100 hari di mejanya. Dia berkata kalau saat satu sisi kosong maka sisi yang lainnya akan terisi.
Dae-woong mencoba menetapkan aturan mendasar dengan Mi-ho. Dia mengatakan kalau perjanjian mereka bukanlah sebuah hubungan melainkan sebuah kontrak. Mi-ho berjanji untuk tidak melakukan apa yang tidak diinginkan Dae-woong. Jadi Dae-woong meminta Mi-ho untuk berhenti melihat Dae-woong seolah-olah Mi-ho akan memakannya.
Mi-ho dengan defensif mengatakan kalau dia tidak melihat Dae-woong seperti ini sama sekali… belakangan ini. Dae-woong kaget, “Belakangan ini? Kalau begitu, ada kalanya dulu kau ingin memakanku?” Mi-ho mencoba untuk berbohong tapi Dae-woong sama sekali tidak memberikan kesempatan, “Beritahu aku yang sebenarnya. Pernahkan ada saat2 dimana kau melihatku dan berpikir ‘Dae-woong terlihat lezat hari ini!’” Mi-ho mencoba untuk menyangkalnya. Tapi mengaku pernah berpikir seperti itu satu kali. Tidak, dua kali. Dae-woong pergi tidur dengan marah dan Mi-ho sudah menyesal mengatakan hal itu.
Dae-woong bangun pada tengah malam oleh suara tangisan Mi-ho. Ratapannya terdengar kemana-mana, jadi Dae-woong merayap perlahan dan menemukan Mi-ho di dalam kamar mandi dan tidak tahu apa yang menantinya disana. Ternyata, Mi-ho mengoleskan make up pernikahannya dengan bahan yang permanent dan sekarang riasan itu tidak mau hilang. Dae-woong mengangkat wajah Mi-ho untuk melihat kerusakannya dan langsung surfing di internet untuk mencari cara menghapusnya.
Dae-woong membersihkan wajah Mi-ho dan Mi-ho bercerita tentang bagaimana 500 tahun yang lalu dia ingin merias wajahnya seperti itu dan menikah. Karena ada rumor jelek yang beredar jadi tidak ada orang yang datang dan diapun di kurung di dalam lukisan. Untuk membuat Mi-ho merasa baikan, Dae-woong berjanji akan membuatkan film suatu hari nanti untuk membersihkan namanya. Dae-woong lalu ingat hadiah lain yang dia belikan untuk Mi-ho dan naik untuk memberikan Mi-ho hadiah boneka paha ayam raksasa.
Keesokan harinya, Byung-soo memutuskan kalau dia akan memberitahukan sutradara tentang luka Dae-woong untuk melindungi sahabatnya itu. Tapi dia mendapati Dae-woong tidak hanya sudah sembuh tapi bisa menampilkan aksi laga yang bagus hingga membuat sutradara menangis. Dae-woong meyakinkan Byung-soo kalau dia baik2 saja dan Byung-soo memperhatikan cincin di tangan Dae-woong. Byung-soo segera memberitahukan hal ini pada Sun-nyeo yang langsung mengecek jari Hye-in apakah dia punya cincin yang sama. Hye-in jengekel mendengar kalau Dae-woong punya gadis lain.
Mi-ho pergi untuk menemui Dong-joo dan menunjukkan cincinnya serta mengatakan kalau manusia memberikan cincin ketika mereka menyukai seseorang. Dong-joo menjawab kalau Dae-woong tidak melihat Mi-ho sebagai manusia atau punya alasan untuk menyukainya, jadi Mi-ho mulai mengocehkan semua hal lain yang Dae-woong puji dari dirinya misalnya kecepatan yang Mi-ho miliki. Dong-joo berkata kalau hal itu tidak berguna di dunia yang sudah ada mobil dan pesawat terbang. Baiklah, kalau begitu Mi-ho makan banyak. Dong-joo berujar kalau bukan hal bagus menghabiskan banyak uang untuk makan. Jadi Mi-ho mengatakan pertahanan terakhirnya, “Tapi, aku cantik.” Dong-joo mengingatkan Mi-ho untuk tidak bergantung pada kecantikannya dan menyerahkan dirinya pada Dae-woong. Dong-joo memberikan beberapa nasehat pada Mi-ho yaitu untuk mencoba dan melakukan hal yang ingin Dae-woong lakukan.
Di rumah, Mi-ho mencoba bertanya pada Dae-woong apa yang dia inginkan tapi yang Dae-woong inginkan hanyalah agar Mi-ho tenang jadi dia bisa mempelajari naskahnya. Mereka diganggu oleh pekerja yang akan membersihkan loteng dimana mereka tinggal, jadi Dae-woong lantas memohon pada sutaradara untuk membiarkannya tinggal disana selama proses syuting. Dae-woong bahkan berjanji akan bersih2 dan tentu saja Doo-hong setuju sebab dia berpikir mungkin saja Min-sook akan berkunjung. Doo-hong bertanya tentang gadis yang memakai baju putih dan Dae-woong berpura-pura tidak tahu. Dae-woong lalu memperingatkan Mi-ho untuk kabur kalau dia melihat sutaradara.
Mereka kemudian keluar dan menghampiri wanita pemilik resto ayam dan Dae-woong kaget mengetahui kalau Mi-ho sudah menjalin pertemanan dengan warga di sekitar sana. Dia bangga pada Mi-ho sampai hp-nya berdering dan Dong-joo ada di seberang sana. Dae-woong menyindir ketika Mi-ho bicara dengan riang pada orang asing itu. Mi-ho mengendap-endap menjauh untuk bicara dengan Doo-hong dan wajah Dae-woong terlihat kusam.
Dae-woong menyuruh Mi-ho untuk bicara disini saja tapi Mi-ho malah menjauh. Dae-woong malihat Mi-ho tersenyum dan malu yang membuat Dae-woong marah. Dae-woong menguntit dan bertanya-tanya kalau mereka pasti sangat dekat. Mi-ho memanggil Dong-joo teman, yang membuat Dae-woong lebih kusan lagi. Dae-woong mencoba mengingatkan Mi-ho kalau dia harus berhati-hati pada orang yang tidak tahu siapa Mi-ho sebenarnya. Mi-ho malah memotong Dae-woong dan berkata kalau dia tidak ingin Dae-woong bertanya soal Dong-joo. Dan bahwa, dia tidak akan melakukan hal jahat pada Dong-joo. Dae-woong berteriak, “Jadi kau akan memakanku tapi kau akan baik padanya?”
Dae-woong tidak ingin Dong-joo menelpon ke hpnya lagi. Mi-ho setuju dan mengatakan kalau dia akan mengunjunginya saja nanti. Itu membuat Dae-woong menghentikan langkahnya lagi. Di halte bus, seluruh pria yang bicara disana terkagum melihat kecantikan Mi-ho. Bahkan para bibi juga. Mi-ho sendiri sedang sibuk melihat gambar daging sapi sedangkan Dae-woong menggelengkan kepala sebab mau terperdaya oleh kecantikan Mi-ho. Sampai salah satu pria itu mendekat untuk bicara pada Mi-ho. Dae-woong memandang dengan marah dan langsung mendekati Mi-ho dimana dia merentangkan tangannya pada tubuh Mi-ho lalu menunjukkan cincinnya.
Di dalam bus, Dae-woong dan Mi-ho duduk terpisah tapi seorang pria yang lain lagi melihat Mi-ho dan duduk di sebelahnya. Dae-woong melihat ini dan mengusir pria itu dari kursi di dekat Mi-ho, dan dengan diam2 mengambil tangan Mi-ho untuk menunjukkan kalau mereka punya cincin yang sama. Pria itu menyerah. Mi-ho bertanya kenapa Dae-woong duduk disebelahnya sekarang padahal Dae-woong menyuruhnya untuk jaga jarak. Dae-woong menjawab kalau dia melakukan itu demi kemnusiaan dan melindungi seseorang dari Mi-ho, seperti superhero favoritnya, Batman.
Mereka kemudian diganggu oleh seorang gadis (cameo ini diperankan oleh Park Shin Hye jadi kita panggil saja Go Min-yeo, ya! Ingat perannya di You’re Beautiful). Min-yeon ternyata teman SMP Dae-woong. Min-yeo mengenali Dae-woong dan mereka senang bisa bertemu lagi dan berkata bagaimana mereka tampak lebih keren sekarang. Sekarang Mi-ho yang cemburu. Min-yeo harus turun di halte selanjutnya jadi dia meminta nomer hp Dae-woong yang baru. Tapi ketika Dae-woong mencari hpnya, Mi-ho malah menarik tangan Dae-woong untuk menunjukkan cincinnya dengan cara yang sama persis seperti yang Dae-woong lakukan sebelumnya. Min-yeo minta maaf karena sudah menganggu saat Dae-woong sedang bersama pacarnya lalu pergi.
Mi-ho merenung kalau cincin itu sangat hebat – benda itu bisa mengusir gadis tidak diinginkan ke arah yang berlawanan. Mi-ho berkata kalau dia ingin menghentikan Dae-woong kalau2 Dae-woong menyukai gadis lain itu dan mengejarnya untuk berpasangan dengannya. Dae-woong menjamin kalau dia bukan pria seperti itu dan mengumumkan kalau bagaimana pun terkenalnya dia, dia hanya akan melihat satu gadis. Mi-ho memberengut waktu menyadari kalau yang dimaksud Dae-woong adalah Hye-in.
Mi-ho bertanya kenapa Dae-woong tidak menjadikan Hye-in pacarnya. Dae-woong mengatakan yang sebenarnya kalau dia akan melakukan itu dengan cincin dan semuanya. Mi-ho memandang cincinnya sebab semuanya jelas bagi Mi-ho kalau cincin itu memang bukan untuknya. Dae-woong tidak bisa menyembunyikan fakta kalau cincin itu dia beli untuk Hye-in tapi dia menjamin kalau cincin itu bukan cincin yang sudah ditolak. Dia bahkan belum mengatakan apa2 pada Hye-in atau menawarkan cincin itu. Mi-ho masih merengus kalau hal itu tidak benar dan Dae-woong seharusnya tidak begitu. Dae-woong mengaku.
Dae-woong mengatakan pada Mi-ho kalau dia akan melepas cincinnya dan Mi-ho menghentikannya. Dae-woong meninggalkan Mi-ho di luar sedangkan Dae-woong pergi ke gedung sekolah yang hanya untuk manusia. Tapi saat sudah berada di dalam, Dae-woong merasa bersalah karena sudah meninggalkan Mi-ho disana. Dae-woong mencoba untuk menghilangkan pikiran itu tapi akhirnya menjemput Mi-ho keluar juga untuk membawanya ke dalam. Dae-woong mengajak Mi-ho ke dalam kelas dan Mi-ho super gugup dan senang karena akan masuk kelas seperti manusia. Dae-woong lalu keluar untuk membelikan minuman untuk Mi-ho.
Di luar, Dae-woong menghampiri Hye-in, yang mencoba untuk melihat tangan Dae-woong. Dia dengan segera meyembunyikan tangannya dan melepas cincin itu. Cincin itu jatuh ke tanah tapi dengan keras Dae-woong menendangnya ke bawah mesin soda dengan panik. Hye-in melihat tangan Dae-woong yang tanpa cincin. Selagi Dae-woong mencari cincin itu waktu Hye-in sudah pergi, Hye-in pergi ke ruang kuliah dengan sandwich di tangannya untuk Dae-woong. Padahal Mi-ho sedang duduk di dalam.
Dae-woong segera mengajak Hye-in keluar dan ketika Hye-in menawarkan agar mereka ikut kuliah bareng, Dae-woong berbohong kalau kelas sudah dibatalkan. Hye-in lalu mengajak Dae-woong untuk makan siang jadi Dae-woong bergegas untuk menemui Mi-ho dan berbohong kalau dia harus keluar mengurusi sesuatu. Yang membuat Dae-woong kesal, Hye-in ternyata ingin pergi ke suatu tempat untuk makan siang. Dae-woong menelan ludahnya dan bertanya-tanya apakah tidak apa bila dia pergi.
Di resto, Hye-in memesan banyak makanan yang membuat Dae-woong terpinggirkan tapi dia sama sekali tidak bisa berkata apa-apa. Sedangkan Mi-ho tertangkap waktu dia mengangkat tangannya untuk menangkap nyamuk jadi dia diusir. Mi-ho menunggu dan menunggu Dae-woong. Saat Dae-woong tidak muncul juga, Mi-ho pulang ke rumah sendirian. Sutaradara Ban melihat Mi-ho ketika dia mengantar Sun-nyeo dan Mi-ho, yang mengikuti saran Dae-woong, kabur.
Ban mengajar Mi-ho dengan mobilnya, kagum pada kecepatan Mi-ho tapi Mi-ho berusaha menjauh dari sutaradara. Jantung Mi-ho berpacu kencang dan membuatnya sesak. Mi-ho bertanya-tanya apa yang terjadi padanya. Dae-woong bergegas menyantap makanannya lalu segara menuju ruang kuliah dan mendapati ruangan itu sudah kosong. Oh-ho.
Mi-ho pergi ke tempat Dong-joo sambil memegang dadanya dan mengatakan kalau ada yang salah dengan dirinya. Dong-joo menjelaskan kalau Mi-ho sudah mulai menjadi manusia – begitulah rasanya sakit dan manusia sering sekali merasa sakit. Dong-joo bertanya apakah Mi-ho mampu menahannya dan Mi-ho tersenyum setelah mendengar kalau dia mulai mempunyai sifat manusia. Mi-ho berkata kalau dia bisa menahannya. Dong-joo memasakkan steak untuk Mi-ho dan ketika Mi-ho berkata kalau Dong-joo vegetarian, Dong-joo menjawab kalau dia mempersiapkan hal itu khusus untuk Mi-ho.
Di rumah, Dae-woong juga mempersiapkan sepiring daging untuk Mi-ho dan menunggunya. Dia bahkan mempersiapkan air berbuih untuk Mi-ho. Dae-woong menunggu dan menunggu tapi Mi-ho tidak muncul. Dia akhirnya keluar untuk menunggu Mi-ho di luar saja. Tapi dalam perjalanan turun, dia melihat Mi-ho berjalan bersama Dong-joo.
Dae-woong kaget melihat kalau Dong-joo ternyata terlihat seperti manusia normal dan Dae-woong mencibir waktu mendengar Mi-ho berkata kalau dia sangat menyukai daging yang dimasakkan Dong-joo untuknya. Mi-ho bertanya apakah daging itu mahal dan Dong-joo menjawab kalau daging itu mahal. Mi-ho jadi bergumam kalau Dae-woong pasti tidak akan membelikan daging seperti itu untuknya. Dong-joo meletakkan tangannya di kening Mi-ho untuk memeriksa suhu tubuh Mi-ho dan hal ini memicu kecemburuan Dae-woong. Dia berjalan pergi dengan marah2.
Dong-joo bertanya kenapa Mi-ho memanggilnya ‘Guru Dong-joo’. Mi-ho menjawab kalau itu karena Dong-joo mengajarinya bagaimana caranya menjadi manusia. Dong-joo dengan malu2 bertanya apakah Mi-ho benar2 mempercayainya. Mi-ho dengan lugu bertanya apakah Dong-joo pernah berbohong padanya dan Dong-joo menjawab kalau dia tidak pernah mengatakan hal yang salah tapi dia belum mengajari Mi-ho semuanya. Mi-ho sangat menghargai ini dan berlari untuk menemui Dae-woong.
Mi-ho menemukan Dae-woong sedang memanggang daging dengan mood jelek sebab Mi-ho makan daging mahal dengan orang lain lalu datang padanya. Mi-ho tersenyum sebab dia tahu Dae-woong mendengarkan percakapannya dengan Dong-joo. Dae-woong mengkritik Mi-ho karena berpura-pura menjadi gadis lemah agar mendapatkan daging mahal.
Selagi Dae-woong sibuk dengan kemarahannya, Mi-ho memperhatikan kalau Dae-woong tidak memakai cincinnya. Dae-woong melupakan cincin itu jadi mereka kembali ke kampus. Mi-ho mengangkat mesin soda dan Dae-woong mendapatkan kembali cincinnya. Dae-woong mencoba berbohong tapi Mi-ho tidak membiarkannya. Mi-ho: “Bagaimana cincin itu bisa berada disana?” Dae-woong akhirnya mengaku kalau dia melepaskan cincin itu sebab tidak ingin Hye-in melihatnya. Mi-ho sadar kalau Dae-woong meninggalkannya hari ini agar bisa menyembunyikannya dari Hye-in. Mi-ho bertanya dengan langsung apakah Dae-woong berencana untuk menyembunyikan Mi-ho seperti menyembunyikan cincin itu.
Dae-woong menjawab dengan jujur kalau dia memang ingin dan bertanya apakah bisa meminta hal itu. Mi-ho menggelengkan kepalanya – yang lainnya boleh asal jangan itu. Mi-ho mulai berteriak dengan marah dan terluka kalau Dae-woong tidak memikirkan Mi-ho sama seperti Mi-ho memikirkannya. Mi-ho bertanya apa yang diinginkan Dae-woong dan dia menjawab tidak ada yang dia inginkan dari seorang gumiho. Mi-ho bertanya apakah tidak ada hal lain yang diinginkan Dae-woong darinya selain manik2 serigalanya. Dae-woong menundukkan kepalanya dengan penuh rasa bersalah dan mengatakan kalau Mi-ho tahu itu yang sebenarnya. Jadi kenapa bertanya? Dae-woong lalu pergi dan meninggalkan Mi-ho.
Sutradara Ban mengajak minum para kru tapi dia menumpahkan anggur merah ke kemejanya dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkannya. Dia menghampiri Min-sook yang kebetulan keluar bersama teman2nya. Dia memeluk Min-sook dari belakang dan Min-sook berpura-pura protes. Hanya saja, waktu Ban tidak bergerak, Min-sook sadar kalau pria itu sudah tidur. Jadi bibi menggendongnya.
Hye-in dan Sun-nyeo bertemu dan setelah mengatahui kalau Dae-woong kembali ke sekolah laga, Hye-in memutuskan untuk kesana dan menjernihkan masalah cincin itu untuk selamanya. Dae-woong sementara itu tidak bisa tidur sebab dadanya sakit dan dia bertanya-tanya apa itu karena percernaannya. Dae-woong mengintip Mi-ho tapi dia tidak ada di tempat tidurnya. Dae-woong melihat keluar dan sangat kaget mendapati Mi-ho mabuk dengan ekor yang menjulur keluar. Dae-woong; “Apa yang kau lakukan dengan ekormu yang menjulur keluar?” Mi-ho: “Aku gumiho! Mulai dari sekarang aku akan mengeluarkan ekorku dan hidup dengan bangga sebagai gumiho!”
Dae-woong sadar kalau Mi-ho sudah terlalu jauh dan sesak nafas waktu melihat botol soju yang kosong di sebalah botol bir Mi-ho. Dae-woong meyakinkan Mi-ho untuk menyembunyikan ekornya dan Mi-ho sangat gembira karena akhirnya diminta untuk melakukan sesuatu. Mi-ho menurut dan bertanya apa yang Dae-woong inginkan lagi. Dae-woong punya Mi-ho untuk memaku dengan tangan kosong, melolong pada anjing tetangga untuk membuat anjing itu diam dan membunuh nyamuk.
Mi-ho melakukannya dengan gembira dan mengatakan pada Dae-woong kalau membunuh nyamuk adalah hal yang sudah dia lakukan untuk Dae-woong sebab dia tidak ingin nyamuk itu menggigit Dae-woong. Dae-woong tersenyum mendengar jawaban itu dan bermain bersama Mi-ho untuk menangkap nyamuk.
Sedangkan, Hye-in sedang naik… naik… naik… Mi-ho mencium kedatangan Hye-in dan mencoba memberitahu tapi Dae-woong tidak tahu siapa yang Mi-ho maksud. Tanpa penjelasan, Mi-ho melangkah ke pinggir dan membentangkan tangannya. Dia berkata, “Aku akan memberikanmu apa yang paling kau inginkan. Karena aku menyukaimu.”
Dae-woong melihat Mi-ho dan kaget mendengar pengakuan Mi-ho. Hye-in muncul di belakang Dae-woong dan ketika Dae-woong melihat Hye-in, Mi-ho melompat dan menghilang. Dae-woong sadar kalau Mi-ho telah pergi dan bergegas untuk mencarinya sambil berteriak, “Mi-ho!” Dae-woong melihat Hye-in berdiri disana tapi dia melewati gadis itu begitu saja dalam perjalanannya turun untuk menemukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar